Litbang Bappeda Subulussalam Mengikuti Rakorlitbang Tahun 2021
SUBULUSSALAM - Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Subulussalam mengikuti Rapat Koordinasi Penelitian dan Pengembangan (Rakorlitbang) Tahun 2021 pada Kamis (25/03/2021) dan Jumat (26/03/2021) di Bappeda Aceh. Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Subulussalam, Syuhadi, SE., beserta staf.
Rakorlitbang ini mengambil tema "Singkronisasi Antar Level Kelitbangan Menuju Kualitas Evidence Based Planning".
Kepala Bappeda Aceh yang diwakili oleh Kabid litbang Bappeda Aceh, Dr. Ir. Ema Alemina, MP., mengatakan bahwa makksud penyelenggaraan rakor ini adalah untuk meningkatkan koordinasi dan singkronisasi antara pusat dengan daerah, bahkan antar sesama lembaga untuk menyusun “Riset Desain” tahunan yang akan diterjemahkan atau diamanatkan dalam rencana kerja pembangunan daerah.
Adapun permasalahan kelitbangan kabupateb/kota secara umum yaitu (1) kelitbangan belum memiliki peran strategis, (2) SDM dan anggaran terbatas, (3) kelitbangan kabupaten/kota masih tergabung dengan bidang/OPD lain.
Peserta berasal dari SKPA dan instansi vertikal, Bappeda Kabupaten/Kota, LPPM Universitas Negeri dan Swasta, Unsur Lembaga Swadaya Masyarakat, Sekretaris, Kabid dan Kasubbid Lingkungan Bappeda Aceh, serta Peneliti dan Dosen.
Acara ini diisi dengan pemaparan dari berbagai narasumber. Narasumber yang mengisi acara yaitu (1) Dr. Kurniasih, SH, M.Si (Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri) membahas tentang “Posisi Litbang Dalam Perencanaan Pembangunan”. (2) Anton Widyanto (Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh) tentang Peran Strategis Litbang Dalam Implementasi Pembangunan Daerah melalui Penguatan Evidence Based Policy dan Sinergitas Elemen Perguruan Tinggi”. (3) Dr. Srinita, SE, M.Si (Pasca Sarjana Ilmu Pembangunan Ekonomi FEB USK) tentang “Dampak Indikator Sosial Ekonomi Makro terhadap kesejahteraan”.
Kemudian acara dilanjutkan pemaparan form tayang dari masing-masing litbang kabupaten/kota. Form tayang yang dipresentasikan memuat capaian indikator makro, potensi unggulan daerah, masalah kelitbangan kabupaten/kota, serta program dan anggaran terkait kelitbangan (mi).