Pelatihan Formulasi Pupuk Organik untuk Petani di Kota Subulussalam

Pelatihan Formulasi Pupuk Organik untuk Petani di Kota Subulussalam

Subulussalam - Tren bertani kelapa sawit sudah menjadi idola hampir 70 persen petani di wilayah Kota Subulussalam meskipun beberapa petani masih menghadapi tantangan terkait pengetahuan cara berkebun yang ramah lingkungan.

Baru-baru ini Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Earthworm Foundation (EF) memberikan pelatihan formulasi pupuk organik guna menekan ketergantungan petani akan penggunaan pupuk kimia (anorganik) yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, tujuan daripada pelatihan ini bagaimana membekali petani agar memiliki daya dukung menuju perkebunan sawit yang bersertifikasi.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunkan) bermitra dengan Earthworm Foundation sebagai fasilitator kegiatan. Pelatihan yang dikemas dalam bentuk presentasi serta praktik lapangan selama dua hari menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para petani atas inovasi yang diperoleh dari pelatihan tersebut.

Sekretaris Distanbunkan Kota Subulussalam, Erwin yang turut hadir membuka kegiatan pelatihan tersebut berharap dengan adanya pelatihan itu dapat megubah paradigma petani kelapa sawit sehingga mampu berbudidaya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

“Dengan adanya pelatihan itu dapat megubah paradigma petani kelapa sawit sehingga mampu berbudidaya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit,” kata Erwin di lokasi kegiatan, Sabtu (14/8/2021).

Pada kegiatan tersebut dimana para petani yang menjadi peserta diberikan pemahaman tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK) dan pemahaman tentang tata ruang mikro yang berhubungan dengan lokasi pembangunan kebun kelapa sawit yang sejalan dengan persyaratan pasar global, pengetahuan para petani tentang berkebun kelapa sawit yang ramah lingkungan masih rendah, baik itu secara Good Agricultural Practices (GAP) maupun Best Management Practices (BMP).

Di samping itu petani juga mendapatkan materi tentang pengelolaan lahan yang ditanami sawit selama menunggu tanaman itu menghasilkan berupa kombinasi antara sawit dengan tanaman lainnya.

Penerapan penggunaan pupuk organik merupakan salah satu prioritas yang diintegrasikan kepada petani, maka dengan itu EF juga mengajarkan petani tentang tehnik cara pembuatan pupuk organik.[]