Menemukan Mutiara Tanaman Dari Pasar Tradisional
Subulussalam-Lingkungan sangat penting dalam keberlangsungan makhluk hidup, terutama manusia. Salah satu permasalahan lingkungan yang masih menjadi perhatian serius yaitu sampah, terutama sampah sisa sayuran yang ada dipasar. Sampah merupakan sesuatu yang dibuang dan tidak terpakai yang berasal dari kegiatan yang dilhasilkan oleh manusia setiap harinya secara terus menerus dan berbentuk padat.
Semakin bertambahnya aktivitas baik dari rumah tangga maupun pasar tradisional yang dilakukan oleh manusia,semakin meningkat pula sampah sayuran yang dihasilkan akan menyebabkan tumpukan sampah yang membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, mencemari lingkungan dan menjadi sumber penyakit yang berdampak pada gangguan terhadap kesehatan masyarakat.
Kamis (30/09/2021) Waluyo Sutupo atau sering disapa ”pakde” memberikan pelatihan kepada guru-guru dan siswa/siswi SMK PERTANIAN NEGERI Sultan Daulat cara mengolah sampah sayuran menjadi kompos, dimana sampah tersebut bisa digunakan sebagai sumber unsur hara bagi tanaman yang dibudidayakan baik oleh petani maupun sebagai bahan praktek di sekolah kejuruan, dengan demikian dapat meminimalisir pemakaian pupuk Anorganik pada tanaman yang berdampak tidak baik bagi lingkungan, kesehatan manusia dan mikroorganisme dalam tanah, hal ini juga mengajarkan kepada penerus masa depan bangsa, untuk selalu menggunakan bahan bahan organik berbasis kearifan lokal. Kepala Sekolah SMK Negeri Sultan Daulat (ISWANIL USFA, S.Pd, MM) juga berharap dengan kehadiran pakde dapat meningkatkan pengetahuan siswa/siswi baik dalam penguasan secara teori maupun praktik.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Subulussalam dan Earthworm Foundation (EF). (mi)