PROGRAM MILLENNIAL FARMER DAN PESAN KEPALA SEKOLAH TENTANG ‘BMW’

PROGRAM MILLENNIAL FARMER DAN PESAN KEPALA SEKOLAH TENTANG ‘BMW’

SUBULUSSALAM - Idealnya seorang siswa lulusan dari SMKN memiliki tiga pilihan untuk meniti kehidupan ke arah yang lebih baik. Ketiga pilihan tersebut dikenal dengan istilah BMW. Istilah BMW adalah singkatan dari Bekerja, Melanjut, dan Wirausaha. Ketiga pilihan tersebut tentunya memiliki resiko dan tantangan masing-masing. Untuk itu, SMK berkewajiban untuk mendidik, melatih, menempa siswa siswinya agar memiliki keterampilan/skil untuk siap Bekerja, Melanjut atau berwirausaha.

Saat ini SMKN Sultan Daulat sedang menggaungkan sebuah program yaitu Millennial Farmer. Program ini terlaksana berkat support dan dampingan dari mitra pembangunan pemerintah kota (Pemko) Subulussalam yaitu Earthworm Foundation (EF) melalui kerja sama industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA)  yang tertuang dalam sebuah MoU. Untuk saat ini ada 3 poin dukungan yang diberikan oleh EF kepada SMKN Sultan Daulat, yaitu Pembuatan Demplot/Testing Komoditi di lahan SMKN Sultan Daulat, Penyelarasan Kurikulum, dan Pelatihan bagi guru SMKN Sultan Daulat dalam hal penggunaan alat-alat laboratorium pertanian yang dimiliki oleh SMKN Sultan Daulat.

Untuk kegiatan pembuatan demplot/testing komoditi, saat ini telah dilakukan penanaman 4 jenis komoditi di  lahan SMKN Sultan Daulat, yaitu Labu Madu (Cucurbita moschata), Semangka (Citrullus sp), Melon (Cucumis melo L) dan Cabai (Capsicum sp). Terhitung sampai hari ini Tgl 11 Oktober 2022 tanaman tersebut sudah berumur 40 hst. Masa panen diperhitungkan terjadi pada pertengahan bulan November atau awal bulan Desember 2022. Program Millennial Farmer di SMKN Sultan Daulat terlaksana berkat bantuan dari EF mulai dari pendampingan/coaching, pengadaan bibit, pestisida, pupuk dan jasa konsultan pertanian. Sementara itu pihak sekolah berkomitmen untuk menyediakan tenaga kerja, biaya pengolahan tanah, pemasangan sarana irigasi dan kebutuhan lainnya.

Sementara itu untuk kegiatan penyelarasan kurikulum melibatkan 3 pihak, yaitu SMKN Sultan Daulat, Tim EF, dan SMKN 1 Bawen Jawa Tengah. SMKN 1 Bawen memiliki irisan yang cukup kuat dengan SMKN  Sultan Daulat, dimana kedua sekolah ini berlatar belakang pertanian. SMKN 1 Bawen adalah sekolah yang sangat besar, sehingga pihak EF mendorong SMKN 1 Bawen untuk membantu SMKN Sultan Daulat untuk mencetak Generasi Petani Berdasi.  Sedangkan untuk pelatihan bagi guru-guru SMKN Sultan Daulat dalam penggunaan alat-alat pertanian, Tim EF melibatkan para tenaga ahli dari Tani Center - IPB University. Bahkan para tenaga ahli tersebut adalah para professor, doctor dan peneliti pertanian yang handal. Pelatihan akan dilaksanakan pada bulan November 2022 nanti.

Pada Tanggal 05 Oktober 2022 kemarin, SMKN Sultan Daulat mendapat kunjungan sangat istimewa dari beberapa Brands Member/Anggota EF Internasional, Perwakilan Perusahaan Buyer seperti Nestle,Oleon, dan Fuji Oil serta beberapa SKPD dari Pemko Subulussalam (Bappeda, Distanbunkan). Kunjungan tersebut menjadi sejarah buat SMKN Sultan Daulat. Dalam kunjungan tersebut, para tamu dari luar negeri dengan Negara Asal Swiss, Belgia, Perancis, Australia, Italia dan Malaysia melakukan penanaman pohon Alpukat di lahan praktek SMKN Sultan Daulat. Penanaman pohon Alpukat Juga dilakukan oleh perwakilan EF dari Jakarta, perwakilan EF Aceh dan beberapa perwakilan SKPD dari Pemko Subulussalam. Jumlah pohon Alpukat yang ditanam adalah sebanyak 30 pokok. Harapannya dalam 3 tahun kedepan, Alpukat akan menjadi Brand SMKN Sultan Daulat. Para siswa mampu memproduksi bibit Alpukat, buah Alpukat, Juice Alpukat dan keripik Alpukat.

Dengan adanya program Millennial Farmer yang didukung oleh mitra pembangunan kota Subulussalam yaitu EF di SMKN Sultan Daulat, kami berharap para lulusan kami nantinya sudah memiliki keterampilan di bidang budidaya tanaman. Sehingga para lulusan bebas menentukan arah pilihannya, apakah Bekerja, Melanjut atau Berwirausaha. Lebih lanjut kami memohon kepada pihak EF untuk dapat membantu SMKN Sultan Daulat dalam melanjutkan Program Millennial Farmer pada sesi Scale Up dengan target luas lahan yang akan ditanami seluas 20.000 m2. Pada program Scale Up nanti ada 3 masalah yang kami hadapi, yaitu : 1). Belum adanya pagar, sehingga tanaman rawan terhadap serangan hewan ternak. 2). Sistem pengairan yang belum memadai, sehingga dibutuhkan sumur bor lengkap dengan tower dan tong air serta instalasi pengairan. 3). Sekitar 0,5 ha lahan SMKN Sultan Daulat sangat tandus, sehingga dibutuhkan upaya keras untuk memperbaiki struktur tanah dengan upaya pemberian limbah jangkos dan solid.

SMKN Sultan Daulat sangat berharap kiranya berbagai pihak dapat membatu agar program Scale Up yang merupakan kelanjutan dari Millennial Farmer dapat terlaksana.   Untuk menciptakan lulusan SMKN Sultan Daulat yang siap untuk BMW (Bekerja, Melanjut dan Wirausaha), kami juga harus menjalin hubungan dan kerjasama dengan PT. Asdal Prima Lestari, PT. Laot Bangko, PT. Samudra Sawit Nabati, Institut Pertanian Bogor (IPB). Target terdekat dengan adanya kerjasama dengan IPB University, tahun depan minimal ada 1 orang lulusan SMKN Sultan Daulat yang dapat diterima kuliah gratis di Institut Pertanian Bogor (IPB) serta lulusan kami bisa diterima bekerja dengan mudah di perusahaan-perusahaan tersebut. Semua harapan ini akan tercapai bila EF dan berbagai pihak lainnya mau dan terus membantu serta mendukung program yang telah dirancang oleh SMKN Sultan Daulat.

Kota Subulussalam Jaya, Earthworm Fundation (EF) Hebat, SMKN Sultan Daulat Hebat, SMK Bisa, SMK Kuat, menguatkan Indonesia.

Disusun oleh : Ajeng Solin, SP. Kepala SMKN Sultan Daulat Kota Subulussalam