DLHK Kota Subulussalam Menggandeng Mitra Pembangunan dan Perusahaan Untuk Melakukan Transformasi Pada Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup di Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

DLHK Kota Subulussalam Menggandeng Mitra Pembangunan dan Perusahaan Untuk Melakukan Transformasi Pada Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup di Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

SUBULUSSALAM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Subulussalam melaksanakan Workshop Action Plan Pembinaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Perkebunan dan Pabrik Kepala Sawit pada Rabu (12/10/2022) di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Subulussalam dan acara langsung dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Subulussalam Abdul Rahman Ali, S.Hut.

Abdul Rahman Ali, S.Hut mengatakan, Workshop  Action Plan adalah lanjutan dari program pembinaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan pada bulan Juni s/d Juli tahun 2022 dan dimaksudkan sebagai wujud kepedulian dari pemerintah Kota Subulussalam dalam rangka melakukan mitigasi dan memberikan solusi terkait permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Kota Subulussalam. Selain itu kegiatan ini juga dalam rangka komitmen pemerintah kota Subulussalam untuk mendorong para pelaku usaha kelapa sawit menujun perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan/Sustainable Palm Oil (SPO).Kegiatan pembinaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini didukung penuh oleh mitra pembangunan kota Sulussalam yaitu Earthworm Foundation (EF) berkolaborasi dengan para perusahaan kelapa sawit di Kota Subulussalam.

"Tujuan kegiatan Workshop Action Plan ini adalah membantu perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit untuk melakukan pemenuhan dan perbaikan pada aspek lingkungan, membantu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit membuat program atau Road Map berbasis hasil assessment sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemerintah serta pasar global yang sejalan dengan SPO, serta membantu menyiapkan perusahaan perkebunan dan PMKS di Kota Subulussalam menuju Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)."ujarnya.

Abdul Rahman Ali, S.Hut berpesan kepada seluruh Pelaku Usaha Bisnis Kepala Sawit di Kota Subulussalam untuk dapat mengikuti Workshop Action Plan dengan baik, agar dapat ikut mensukseskan pembangunan perkebunan berkelanjuitan guna mensejahterakan ekomoni masyarakat Kota Subulussalam. Kegiatan ini Mengacu kepada prinsip dan kriteria pada sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yaitu pada prinsip 3 ISPO terkait Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup, sehingga juga akan membantu para perusahaan yang akan melakukan sertifkasi ISPO di perusahaan masing-masing.

 

Acara Workshop Action Plan ini dihadiri oleh Pimpinan Earthworm Foundation, Para Kepala Bidang DLHK Kota Subulussalam serta peserta diikuti oleh perwakilan Perusahaan Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit dan langsung dikoordinir oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan dan PPLH Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Subulussalam Erlan Aan Suriansyah, SP, M.Si.

Erlan Aan Suriansyah, SP, M.Si pun berharap melalui Workshop Action Plan ini semoga ada solusi dan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan terkait lingkungan hidup. “Semoga dengan Workshop ini ada perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup ke depan”, harapnya. Selain itu, diharapkan juga kepada peserta workshop untuk mengikuti secara bersungguh-sungguh. Dengan begitu, harapan dan tujuan pelaksanaan kegiatan dapat tercapai. "Kita berharap melalui workshop action plan ini juga bisa menyamakan mindset sehingga melahirkan strategi-strategi baru untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di Kota Subulussalam,"tutupnya.

Hasil yang diperoleh adalah terjalinnya komunikasi dan kerjasama perusahaan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Subulussalam dan Mitra Pembangunan EF serta segera melakukan tindak lanjut dari hasil Workshop Action Plan sehingga dapat memenuhi kriteria prinsip 3 ISPO terkait Lingkungan Hidup. Selain materi action plan, pada workshop ini juga secara detail dibahas materi terkait identifikasi, pengelolaan dan pemantauan areal dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT)/High Conservation Value (HCV) dan Stok Karbon Tinggi (SKT)/High Carbon Stock (HCS).

Saat ini pemerintah kota Subulussalam Bersama EF mendorong perusahaan untuk melakukan kajian NKT dan SKT. Alhasil, saat ini ada 2 (dua) perusahaan yang telah melakukan kajian identifikasim pengelolaan dan pemantauan areal dengan NKT dan SKT yaitu PT Laot Bangko dan PT Asdal Primalestari.

Penulis : Trisna Dasa Wardana – Analis Lingkungan Hidup DLHK Kota Subulussalam